Kenichiro Takaaki, “Senran Kagura itu game seksi, bukan game mesum.”
Yang manakah yang lebih mesum? Gamenya atau pemainnya? Tidak jarang kita menyebut sebuah game sebagai game mesum hanya karena sebagian kecil elemen kemesuman yang ada dalam game tersebut. Padahal mungkin, developer game tersebut tidak punya niat untuk membuat game yang mesum, mungkin hanya seksi. Hal tersebut adalah sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kenichiro Takaaki, produser dari game Senran Kagura.
Saya yakin kamu semua tahu mengenai seri Senran Kagura, seri seksi yang memiliki fokus pertarungan antara wanita dan tidak jarang pertarungan tersebut merobek sehelai rok atau membuyarkan kemeja yang dipakai karakternya. Apakah game ini mesum menurutmu? Sepertinya tidak bagi Kenichiro Takaaki, berikut ini adalah sebuah video wawancara yang dilakukan oleh Zoomin TV Games di gelaran E3 beberapa hari lalu.
Dalam wawancaranya, Takaaki mengemukakan kalau Senran Kagura pada awalnya didesain hanya untuk orang Jepang saja, mengingat adanya sebuah fanbase yang cukup besar di Jepang untuk seri tersebut. Namun setelah perilisan game-game Senran Kagura seperti Shinovi vs. dan Estival vs. Takaaki sangat terkejut dengan respon yang dia terima dari berbagai macam negara di seluruh dunia. Dia tidak menyangka gamenya akan sepopuler itu.
Dengan desain karakter sebesar ini saya tidak heran bila menjadi terkenal di antara kaum adam.
Takaaki juga melayangkan pujian bagi Nan Yaegashi, sang desainer karakter. Karena Senran Kagura memiliki pergerakan baju yang sangat dinamis, para gadis bergerak dengan energetik dan pergerakan bajunya sangat rumit. Tentunya, dia juga mengaku kalau game ini memiliki fokus di pergerakan dada, “they jiggle a lot“.
Saat ditanyakan apakah ‘penghancuran baju’ dalam game ini esensial atau tidak, serta bagaimana ‘batasan-batasan’ moral diterapkan dalam game ini, Takaaki menjawab:
“Sebenarnya simple, dalam game ini kamu bertarung sebagai ninja, dan sedikit demi sedikit bajumu akan robek. Namun kami tidak ingin membuatnya dengan cara yang mesum, kami ingin melakukannya dengan cara yang enjoyable, namun tidak mesum.“
“Untuk masalah bagaimana batasan yang kami terapkan, kami tidak ingin membuat game ini melewati batasan. Ini adalah game seksual, tapi tidak terlalu seksual. Ini adalah game Jepang, jadi game ini mengikuti batasan yang sewajarnya di Jepang. Intinya kami ingin membuat image yang cute dan beautiful, tapi tidak kami jadikan seksual. Ada garis yang jelas untuk dilanggar, tapi kami mentargetkan untuk mengincar garis tipis batas yang tidak boleh dilanggar itu. Jadi kami tidak bisa memperlihatkan karakter (tanpa busana) secara gamblang. Aku ingin tetap menjaga mereka tetap innocent.“
Saat ditanyakan bagaimana pendapat Takaaki terhadap para mereka yang menganggap game ini menyerang seksualisasi karakter wanita, Takaaki dengan santai menjawab, “Apa ya, saat aku membuat game ini, aku tidak memikirkan mengenai pemain wanita atau pria. Aku hanya memikirkan aku tumbuh melihat gadis-gadis moe di anime sebagai budaya Jepang. Jadi aku ingin membuat game dimana kita bisa bermain bersama mereka. Pada akhirnya aku ingin membuat sesuatu yang dapat kami nikmati saat membuatnya sekaligus sesuatu yang dinikmati oleh pemainnya.”
Sebenarnya, impian Takaaki ada benarnya, dia telah menciptakan game yang dia nikmati saat membuatnya, dan para pemain nikmati saat memainkannya. Saya tidak menyalahkan apa yang dia katakan, bila bukan eroge, menurut saya tidak ada game yang namanya game mesum. Karena, yang sesungguhnya mesum adalah para pemainnya.
sumber: JurnalOtaku
Reading your manga Kenichiro Takaaki, “Senran Kagura itu game seksi, bukan game mesum.”, If you want to distribute the above article please include source http://poi-anime.blogspot.com/2015/06/kenichiro-takaaki-senran-kagura-itu.html, thanks for visit my blog